Perbedaan Penjahit, Konveksi, dan Garmen yang Wajib Diketahui

Di dunia produksi fashion, mungkin Anda sering mendengar istilah penjahit, konveksi, dan garmen. Sekilas ketiga hal tersebut memang mirip. Namun, tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui secara pasti apa perbedaan antara ketiganya. Padahal, dari namanya saja ketiga hal tersebut mempunyai pengertian yang tak sama. Berikut ini adalah beberapa perbedaan penjahit, konveksi, dan garmen yang perlu Anda ketahui.

Perbedaan Antara Penjahit, Konveksi, dan Garmen

  1. Penjahit

Pertama adalah penjahit. Penjahit adalah sebutan yang diberikan kepada orang yang menekuni pekerjaan menjahit. Biasanya penjahit hanya menerima pesanan dalam jumlah satuan. Saat hendak mengerjakan pesanan, ia akan menyesuaikan dengan ukuran tubuh dari orang yang memesan. Bisa dikatakan layanan jahit ini sangat mementingkan kualitas. Oleh karena itu, beberapa layanan jahit akan memasang harga yang cukup tinggi.

Biasanya artis atau orang yang sudah terkenal lebih sering memesan baju pada penjahit daripada membeli di toko-toko. Selain karena ukurannya yang sudah pasti pas, keunikan adalah hal yang bisa didapat dari penjahit ini. Artinya, pakaian tersebut tidak bisa ditemukan di pasaran. Belum lagi jika penjahit tersebut sudah profesional dan memiliki pengalaman dalam menjahit baju berkualitas tinggi.

  1. Konveksi

Selanjutnya adalah konveksi. Dari skala yang dijangkau, konveksi merupakan industri produksi dengan skala yang masih kecil. Biasanya konveksi baru memiliki empat atau lima mesin jahit terlebih dulu. Konveksi kerap mengerjakan pesanan menengah hingga besar. Oleh karena itu, konsumen lebih sering berasal dari kalangan komunitas atau perusahaan kecil yang menginginkan baju dengan identitas tertentu.

Beberapa jenis produk yang kerap dijahit pada skala konveksi antara lain seragam, kemeja, hoodie, celana, kaos, jaket, dan lain-lain. Untuk ukuran, konveksi mengikuti standar baku ukuran pakaian seperti ukuran S, M, L, XL, XXL, dan seterusnya. Karena skala produksinya yang cukup banyak, harga yang dipatok pun akan berubah sesuai dengan jumlah pesanan. Semakin banyak jumlah pesanan, harga yang dipasang akan semakin rendah.

Baca juga : Macam Macam Mesin Jahit Dalam Industri Konveksi

Salah satu nilai positif dari adanya konveksi adalah bisa membantu para pengangguran yang tidak memiliki latar belakang pendidikan untuk bekerja. Hal ini dikarenakan untuk bekerja di konveksi hanya dibutuhkan pengalaman dan keterampilan saja, tidak memandang pendidikan. Jadi, bisa dikatakan usaha konveksi ini berperan dalam hal memajukan perekonomian negara.

  1. Garmen

Yang terakhir adalah garmen. Jika berbicara tentang garmen, itu artinya juga berbicara tentang pembuatan pakaian dengan jumlah produksi yang sangat besar. Bahkan, garmen bisa mempunyai pekerja hingga ribuan orang. Dalam satu kali masa produksi saja, garmen bisa mengerjakan hingga ratusan ribu produk yang sama yang kemudian akan didistribusikan ke beberapa department store seperti supermarket, mall, atau diekspor ke luar negeri.

Tentang manajemen produksi, garmen bisa dikatakan sudah sangat tertata rapi dan telah menerapkan metode CMT atau Cut, Make, dan Trim. Setiap divisi tersebut hanya berfokus pada pekerjaan utama masing-masing. Orang yang berada di bidang pemotongan hanya akan berkutat di bagian tersebut saja. Begitu juga pada bagian lain seperti finishing dan penjahitan.

Garmen di mata masyarakat umum biasa disebut dengan kawasan industri. Beberapa kawasan industri ini berada di berbagai daerah seperti Bekasi, Solo, Cikarang, dan lain-lain. Biasanya garmen akan menerima pesanan dari berbagai brand terkenal, baik itu dalam skala nasional atau internasional seperti Adidas, Puma, dan Nike.

Kesimpulan

Pertama, perbedaan antara penjahit, konveksi, dan garmen adalah pada jumlah produksinya. Penjahit biasanya memproduksi dengan jumlah satuan atau maksimal puluhan, konveksi memproduksi dengan jumlah puluhan hingga ribuan, dan garmen memproduksi dengan jumlah di atas sepuluh ribu.

Kedua, alat yang digunakan juga berbeda. Penjahit hanya menggunakan alat jahit yang standar, konveksi menggunakan alat jahit yang lebih banyak, sedangkan garmen menggunakan alat yang sangat lengkap karena memproduksi dalam jumlah besar.

Baca juga : Cari Konveksi Baju Perawat Profesional dan Sesuai Standar?

Ketiga, perbedaan terletak di jumlah orang yang terlibat. Penjahit mungkin hanya melibatkan satu atau dua orang saja. Konveksi membutuhkan lebih banyak orang hingga puluhan, sedangkan garmen membutuhkan pegawai hingga ribuan dengan jam kerja khusus.

Itulah tadi perbedaan antara penjahit, konveksi, dan garmen. Kini Anda sudah mengetahui perbedaan yang cukup jelas antar ketiganya. Dengan begitu, anda tidak perlu bingung lagi jika mendengar ketiga istilah tersebut.



Author: Hasan
Memiliki ambisi untuk mengembangkan bisnis konveksi rumahan, membahagiakan dan membantu orang tua agar bisa naik haji. Semoga disegerakan, Aamiin

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

WhatsApp WhatsApp Kami