- Juni 12, 2019
- Posted by: Hasan
- Category: Bahan
Kain Wool Crepe merupakan jenis kain yang unik. Meskipun mayoritas peminatnya kaum wanita, namun sweater, selimut, sarung dan syal dari bahan ini juga sering dipakai kaum pria. Dari namanya “Crepe” kain ini memang mempunyai sifat lentur, fleksibel dan tidak kaku. Serat pada permukaannya sangat halus dan ada tekstur semacam butiran-butiran kecil mirip kulit jeruk.
Berbeda dari jenis kain lainnya, kain Wool Crepe lebih tebal, tidak menerawang, dan susunan serat kainnya sangat rapat. Karena ketebalannya, kain ini lebih disukai hijabers yang biasanya menghindari pakaian-pakaian berbahan tipis. Belakangan bahan ini memang lebih banyak digunakan sebagai bahan hijab dan gamis syar’i.
Karena memiliki permukaan sangat halus namun bertekstur, kain Wool Crepe punya daya tarik tersendiri. Mungkin karena teksturnya yang unik juga yang membuat kain ini mempunyai nilai tinggi.
Harga kain Wool Crepe biasanya cukup mahal, terlebih jika sudah dalam bentuk pakaian jadi. Wajar jika kemudian para pakar fashion mengkategorikan crepe sebagai jenis kain kualitas menengah ke atas. Biasnya semakin tebal dan lembut teksturnya, semakin mahal pula harganya.
Asal-Usul Bahan Kain Wool Crepe
Sebenarnya jenis kain crepe, termasuk Wool Crepe sudah muncul sejak tahun 1911 silam. Namun jarang sekali produsen yang memproduksi dalam jumlah banyak mengingat proses pembuatan kainnya sangat sulit.
Tingkat kesulitan tersebut bisa dilihat dari bentuk tenunan yang sangat ketat (rapat). Disamping itu pola pemutaran benang pada saat menenun tidak boleh beraturan. Proses penenunan yang ‘tidak biasa’ inilah yang membuat para produsen garment hanya memproduksi kain crepe dalam jumlah sangat terbatas kala itu.
Baca juga: Jenis Bahan Kain Crepe, Keunggulan dan Kekurangannya
Ciri-Ciri dan Keunggulan Kain Wool Crepe
Kain Wool Crepe mempunyai tekstur permukaan seperti kulit jeruk. Wool Crepe sendiri termasuk kain yang paling halus dibandingkan keluarga Crepe lainnya seperti Crepe de Chine, Crepe Georgette, Crepe Marocain, dan Bubble Crepe. Jika dilihat dari serat kainnya lebih mirip bahan Wolfis, hanya saja Wool Crepe teksturnya lebih jelas.
Permukaan terlihat kasar namun teksturnya sangat lembut saat dipegang, ini menunjukkan pembuatan kain Wool Crepe dilakukan secara profesional dengan proses tenun yang begitu ketat. Perputaran benang tidak beraturan mengikat serat kain secara melingkar sangat erat sehingga menghasilkan kerapatan serat kain tingkat tinggi.
Bagi yang belum banyak tahu ciri ciri Wool Crepe mungkin mengira bahan ini bukan dari keluarga crepe karena seratnya begitu halus, bahkan dibanding Diamon Italiano sekalipun. Pembuatannya tidak terlalu kompleks yaitu dengan teknik tenun polos. Adapun serat wool ini didapat dari berbagai bulu hewan seperti kelinci angora atau domba cashmier.
Bahan Wool Crepe sendiri punya banyak keunggulan jika dilihat dari berbagai sisi. Namun dari pengamatan secara umum, keunggulan paling menonjol yaitu ketebalan dan kerapatan kain yang pas, serta sifat kain yang jatuh (lentur/tidak kaku).
Selain halus, jika dipegang Wool Crepe terasa adem sehingga tetap nyaman dikenakan meskipun sifat kain ini tidak menyerap keringat. Dibanding jenis kain crepe lainnya, Wool Crepe juga tidak mudah kusut.
Kain ini juga lebih unggul dari pilihan warna yang ditawarkan. Dengan kata lain pilihan warna kain Wool Crepe ini cukup variatif. Tersedia warna pastel, hitam, biru dongker, warna solid (basic), dan masih banyak lagi warna-warna cerah lainnya.
Bahan Wool Crepe sangat cocok digunakan pada saat musim dingin terutama untuk produk-produk seperti sweater dan selimut. Sifatnya yang tidak menyerap keringat membuatnya lebih tahan air sehingga tidak mudah basah meskipun kehujanan.
Cara Mencuci Pakaian Dari Bahan Wool Crepe
Sama seperti pakaian dari jenis kain lain seperti Brocade, Polyester, Chiffon, dan Spandex/Lycra, Kain Wool Crepe juga butuh perlakuan khusus terutama cara mencucinya. Ini berlaku untuk semua bahan wool seperti baju hangat (sweater), selimut, syal, sarung tangan, dan lain-lain.
Perlu diketahui bahwa bahan wool cenderung mudah menyusut bahkan kadang berubah bentuk ketika salah perlakuan saat mencuci. Meskipun kain sudah dicampur bahan lain seperti acrylic atau acetate, dalam arti bahan Wool Crepe-nya tidak 100%, namun kemungkinan pakaian tersebut mengerut bisa terjadi.
Jadi, semakin sering bahan dari wool dicuci, maka kemungkinan bahan tersebut menyusut juga lebih besar. Untuk itu sangat direkomendasikan mencucinya jika memang benar-benar perlu dicuci. Simak cara mencuci pakaian dari bahan Wool Crepe berikut ini:
- Siapkan kertas bersih lalu letakkan pakaian berbahan wool yang akan dicuci diatasnya. Selanjutnya jiplak bentuk pakaian tadi hingga membentuk pola.
- Siapkan air dingin kemudian masukkan pakaian yang akan dicuci. Rendam 1-2 jam. Pastikan air menyerap secara merata untuk mencegah bahan mengerut.
- Apabila pakaian terkena noda, gunakan sikat lembut untuk membersihkannya. Usahakan hanya menyikat bagian yang terkena noda saja, hindari terkena serat kain. Setelah itu bilas dengan air bersih
- Siapkan detergent khusus wool, jika tidak ada bisa menggunakan baby shampoo lalu larutkan dalam air dingin. Jika langkah ini sulit bisa dilarutkan menggunakan air hangat terlebih dulu kemudian dilarutkan lagi dengan air dingin.
- Cuci pakaian dari Wool Crepe tadi menggunakan tangan dalam rendaman. Mencucinya dengan cara menekan lembut dan hati-hati. Tidak disarankan mengucek atau memeras. Bilas dengan air bersih, ulangi beberapa kali hingga tidak ada sabun yang tersisa.
- Untuk menghilangkan sisa air tekan perlahan-lahan. Berikutnya bungkus pakaian tadi menggunakan handuk supaya airnya benar-benar habis terserap.
- Setelah itu letakkan pakaian diatas pola yang tadi sudah digambar di kertas. Tarik-tarik serat kain sehingga bentuk pakaian sama persis seperti pola.
- Yang terakhir, keringkan pakaian dengan cara diangin-anginkan di tempat yang datar. Hindari terkena matahari langsung.
Dibanding dengan jenis kain crepe lain, serat kain Wool Crepe lebih lembut sehingga lebih awet dan tidak mudah mengerut. Namun kita juga paham bahwa kain paling awet sekalipun pasti cepat rusak jika salah memperlakukan, terutama ketika mencucinya.
Baca juga : Ini Faktor Penyebab Harga Crepe de Chine Lebih Mahal
Untuk itu tidak direkomendasikan mencuci kain Wool Crepe menggunakan air panas. Selain serat kain cepat rapuh, air panas juga membuat warna kain cepat memudar. Supaya keawetannya terjaga jangan sekali-sekali mencucinya di mesin cuci karena bisa menyebabkan kerapatan seratnya berkurang sehingga teksturnya menjadi kasar.