Inilah 15 Jenis Kain dan Karakteristiknya

Di dalam dunia konveksi, pasti tidak akan terlepas dari kain. Namun, tahukah Anda bahwa ada berbagai jenis kain dan karakteristiknya masing-masing? Pengetahuan akan hal ini memang cukup penting, terlebih jika Anda ingin memesan pakaian tertentu. Untuk lebih jelasnya, silakan simak pembahasan berikut ini kemudian tentukan bahan mana paling sesuai kebutuhan.

Jenis-Jenis Kain Beserta Karakteristiknya

1. Cotton combed

Jika Anda kerap membeli kaus baik secara offline maupun online, pasti sering sekali melihat jenis satu ini. Katun combed terbuat dari susunan benang kapas dan diproses menggunakan mesin combing. Mesin tersebut memiliki fungsi dalam pembuangan serat pendek kapas yang tidak optimal. Dengan demikian, hasil pemrosesan akan menjadi lebih lembut.

Karena memiliki kualitas sangat baik, banyak kaus menggunakan bahan tersebut, baik dari brand lokal maupun internasional. Beberapa sifat dari bahan tersebut antara lain serat halus, tekstur kain tidak berbulu, nyaman digunakan, mampu menyerap keringat, tak mudah kusut, tak mudah luntur, serta cocok digunakan dalam proses sablon. Jenis benangnya pun ada bermacam-macam, mulai dari 20S hingga 40S.

2. Cotton carded

Jenis yang berikutnya adalah cotton carded. Secara kualitas, cotton carded berada di bawah cotton combed. Oleh karena itu, beberapa orang juga menyebutnya semi combed. Kain ini terbuat dari susunan benang berbulu yang mengandung serat kapas pendek. Serat kapas ini juga belum melalui washing sebelumnya.

Karena sifatnya yang nyaman, banyak kaus juga masih sering menggunakan bahan ini. Beberapa karakteristik paling terlihat dari bahan cotton carded adalah terbuat dari serat benang halus, tekstur sedikit kurang rata dibanding cotton combed, mampu menyerap keringat, sejuk, tidak panas, tak mudah luntur, tak mudah kusut, dan mudah untuk keperluan sablon.

Baca juga : Jenis Kain Bahan Rayon beserta Kelebihan dan Kekurangannya

3. Tetoron cotton

Tetoron cotton atau kerap disingkat TC merupakan campuran dari bahan polyester 65% dan katun combed 35%. Karena persentasenya cukup kecil, maka kain ini cenderung kurang baik dalam menyerap keringat. Selain itu, ketika dipakai pun sedikit terasa panas di badan. Akan tetapi, TC mempunyai kelebihan, yakni mampu bertahan dari penyusutan kain walaupun dicuci berkali-kali.

4. Katun CVC

CVC merupakan singkatan dari Chief Value Cotton. Dari istilah tersebut, bisa dikatakan bahwa bahan ini memiliki kandungan katun lebih banyak sebesar 50%. Katun CVC dibuat dari gabungan antara serat polyester dan juga serat katun, hanya saja persentase katun cenderung lebih banyak. Mengenai porsinya, biasanya hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika ingin mendapatkan ketahanan lebih baik, kain ini bisa menjadi jawabannya. Beberapa kelebihan yang dimiliki antara lain kualitas higienis, mempunyai daya tahan lebih baik, tingkat penyusutan rendah, serta mempunyai penyerapan warna lebih baik.

5. Viscose

Kain jenis viscose biasanya diaplikasikan pada beberapa pakaian pesta, underwear, casual wear, hingga jaket. Hal tersebut dikarenakan karakter halus serta lentur yang dimilikinya. Bahan utama pembentuknya adalah serat kayu eucalyptus. Beberapa ciri dari viscose antara lain terasa dingin di kulit, mampu menyerap keringat, mudah rusak jika terkena detergen dalam waktu lama, dan warnanya mengkilap.

6. Hyget

Jika Anda mengetahui bahan spandex, kain satu ini termasuk di dalam kategorinya. Hanya saja, hyget memiliki sifat lebih elastis serta cenderung lebih berat dibandingkan spandex pada umumnya. Di bagian luar terlihat mengkilap. Namun, satu hal cukup disayangkan adalah hyget tidak cukup baik dalam menyerap keringat. Jadi, mungkin beberapa orang akan merasa kurang nyaman memakainya dan lebih sering digunakan membuat jersey olahraga.

7. Polyester

Kain ini dibuat menggunakan serat sintetis dari hasil minyak bumi. Sesuai namanya, polyester berupa serat fiber poly. Karena menggunakan bahan tersebut, karakternya tidak dapat menyerap keringat dengan baik sehingga kurang cocok dipakai di cuaca panas. Beberapa ciri paling menonjol adalah apabila terkena noda minyak, maka akan sulit dihilangkan. Beberapa produsen biasanya juga akan mencampurkan beberapa bahan lain seperti katun ataupun linen.

8. Kanvas

Karakteristik dari kain kanvas adalah tekstur yang tebal. Selain itu, bahan ini cenderung lebih berat. Oleh sebab itu, biasanya kanvas diaplikasikan menjadi jaket lapangan, jaket gunung, ataupun pakaian bela diri. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi tubuh dari berbagai goresan benda tajam. Hanya saja, ketika dipakai memang cukup gerah karena lumayan tebal.

9. Parasut

Parasut adalah salah satu bahan yang cukup terkenal karena kemampuannya kedap terhadap air. Oleh sebab itu, kain ini kerap dipakai pada musim hujan guna melindungi pemakainya dari tetes air hujan. Bahan baku pembuatannya terbuat dari semacam poly ester hasil minyak bumi. Kemudian, bahan tersebut diproses hingga akhirnya terbentuk serat fiber.

Beberapa karakteristik dari parasut antara lain tidak mudah menimbulkan bau, mudah dibersihkan, cepat kering, kuat, dan lembut. Mengenai ketebalan ada bermacam-macam, bahkan terdapat jenis tembus pandang.

10. Taslan

Taslan mempunyai karakter hampir mirip dengan parasut. Satu hal yang membedakan keduanya adalah sifatnya lebih ringan, lembut, dan tebal dibandingkan parasut. Karena memiliki sifat anti air, taslan juga terkenal sebagai bahan eksklusif. Ada berbagai macam jenis-jenisnya, yakni taslan korea, taslan salur, dan taslan lokal.

11. Beludru

Mungkin Anda sudah tidak terlalu asing dengan jenis satu ini. Beludru atau kerap disebut velvet merupakan salah satu jenis kain berumbai. Strukturnya cenderung halus sehingga akan memberikan kesan seperti berkilau. Bisa dibilang, karakter tekstur beludru seperti kombinasi antar wol dengan sutera. Pada awalnya, beludru dibuat menggunakan serat sutera. Akan tetapi, seiring menipisnya persediaan bahan tersebut, produsen mulai mencari alternatif lain seperti rayon.

12. Bestway

Bestway adalah salah satu tekstil yang dibuat menggunakan teknik tenun dari Textileone. Biasanya jenis ini diaplikasikan pada seragam kerja seperti office wear, pakaian dinas, dan sebagainya. Karakter Bestway antara lain lembut, dingin, nyaman di tubuh, serta tampilannya trendy. Itulah sebabnya kenapa banyak desainer tertarik memanfaatkan jenis kain tersebut. Bahkan, beberapa juga menggunakan sebagai pembuatan jubah wisuda.

Baca juga : Inilah Daftar 7 Jenis Kain Bahan Polyester dan Kegunaannya

13. Satin

Jenis kain berikutnya adalah satin. Nama satu ini mungkin kerap ditemui karena keberadaannya memang sudah cukup terkenal. Dibuat menggunakan bahan sutera, satin biasanya diaplikasikan pada celana olahraga, dasi, sepatu, tas, kemeja, jaket, gaun, hingga jubah toga. Ciri paling terlihat dari satin adalah permukaannya akan terlihat mengkilap.

14. Leather

Leather dibuat menggunakan bahan kulit bagian luar. Ada satu bahan yang memiliki karakter serupa, yakni suede. Berbeda dengan leather, suede dibuat menggunakan kulit bagian dalam. Ciri-cirinya adalah tidak kaku serta permukaannya halus. Biasanya bagian tubuh digunakan akan mempengaruhi harga kain tersebut. Sebagai contoh, kulit bagian punggung cenderung lebih mahal karena karakternya tebal.

15. Denim

Terakhir adalah denim. Jenis ini dibuat menggunakan katun twill. Teksturnya memang cenderung kasar, namun ada beberapa memiliki tekstur lebih lembut. Beberapa karakteristik jenis ini antara lain tebal, kuat, tak mudah kusut, warna mudah luntur, serta panas di kulit.

Demikian beberapa contoh jenis kain dan karakteristiknya. Setelah mengetahui hal tersebut, kini Anda bisa mencari bahan paling tepat sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, jika sedang mencari konveksi dengan berbagai pilihan jenis kain, Anda bisa menggunakan layanan dari konveksihasan.com.



Author: Yudha Com
Proses belajar untuk menjadi insan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

WhatsApp WhatsApp Kami